I'm Upiee Fioritura Sakaaw (Luthfiatul Mufarrochah Ar-Rahman), I'm Not Special, I'm Just Limited Edition :)

Translate To :

Minggu, 05 Juni 2011

Pancasila Kuat Hadapi Ujian dan Cobaan

Ditulis Oleh : Luthfiatul Mufarrochah Ar Rahman Jam 21.05 No comments


Perjalanan panjang bangsa Indonesia telah menjadi bukti betapa kuatnya Pancasila menghadapi ujian dan cobaan. Demikian disampaikan Ketua DPR RI DR.H.Marzuki Alie, dalam pidato tanpa teksnya yang mengebu dan penuh semangat di hadapan masyarakat Bali saat acara peluncuran buku terbesar kelahiran Pancasila, Denpasar (1/5).
Marzuki yang datang sebagai Ketua DPR RI atas undangan resmi yayasan Bung karno, Dalam pidatonya selama 25 menit, menjelaskan bahwa semasa orde baru, Pancasila adalah suatu alat legitimasi, tetapi setelah reformasi pancasila justru terlihat mulai terpinggirkan, “dimasa reformasi ini Pancasila seolah hanya berada di dalam Preambule, banyak sekali kejadian saat ini dimana sudah tidak ada lagi rasa saling menghargai sesama anak bangsa”.ujarnya. Untuk itu, nilai nilai luhur Pancasila harus segera direvitalisasi kembali, dan  kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengurus yayasan Bung Karno atas adanya ide peluncuran buku terbesar ini, lanjutnya di hadapan ribuan masyarakat Bali.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, pada kesempatan yang sama menguraikan bahwa Bung Karno sebagai pencetus Lima Sila selalu mengajarakan kita harus saling menghargai agar tidak terjadi keretakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”Kita juga harus mewaspadai setiap tindakan yang ingin mengingkari Pancasila”. Katanya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur, Ketua DPRD Bali,AA Oka Ratmadi,SH yang juga menjabat sebagai  Penasehat dalam Yayasan Bung Karno, menyatakan bahwa tidak menjadi soal mana yang lebih dulu mencetuskan ide peluncuran buku, yang penting adalah kita harus saling menghormati,”tidak menjadi persoalan besar bagi masyarakat Bali, karena dalam naskah Kuno Bali yang tertulis di daun lontar, Pancasila sudah ada dan sudah menjadi bagian penting dari budaya Bali, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya,Gus Marhaen seorang tokoh muda Bali yang memiliki hubungan erat dengan tokoh politik nasional, tokoh masyarakat Bali, dan menjabat sebagai Ketua yayasan Bung Karno, menguraikan tujuan peluncuran buku tersebut adalah untuk mengingatkan kepada kita semua betapa pentingnya Pancasila bagi sebuah Dasar Negara,”Pancasila adalah satu satunya dasar negara di Indonesia, kami sebenarnya memiliki ide sejak lama untuk menerbitkan buku ini, harusnya sejak tahun 2010 buku ini sudah kami terbitkan, tetapi karena kami lakukan penyempurnaan maka, baru dapat kami luncurkan sekarang,bertepatan dengan tanggal 1 Juni, dimana semua anak bangsa merayakan hari kelahiran Pancasila’, ujarnya bersemangat.
Ketika diwawancara dalam dua tempat berbeda, Gus melanjutkan, isi dan manfaat buku yang diluncurkan sudah sangat besar,”Baik isi bentuk,maupun manfaatnya, buku ini sudah sangat besar, buku ini menyangkut semua aspek sosial kehidupan berbangsa dan bernegara.Tidak dapat disangkal lagi karena Pancasila adalah wajib hukumnya bagi siapapun juga, Urainya. Ketika diminta tanggapannya tentang P4 dan BP 7 semasa Orba, Gus dengan tangkas dan lugas menjawab bahwa dua hal tersebut adalah hal yang sangat penting dalam upaya kita melestarikan dan mengamalkan Pancasila,”Semua itu memang sangat diperlukan, dua hal itu sekarang menghilang karena oknum yang payah, seharusnya sistem jalan, rezim tetap rezim, katanya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Gus, Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandhi yang diwawancara  empat mata di ruang VIP 2 bandara Ngurai Rai,Bali, mengungkapkan bahwa kondisi saat ini tentang pengamalan nilai nilai luhur pancasila, sangat parah dan sangat mengenaskan. “Pancasila kalah dengan hiruk pikuknya sepakbola, kami sangat mensuport kegiatan ini karena saat ini kami melihat pendidikan Pancasila sudah sangat terabaikan,” Padahal Pancasila adalah dasar bagi pembentukan karakter, wajib hukumnya terhadap upaya pelajaran pancasila yang perlu ditingkatkan, Suwandhi menambahkan, “ini merupakan momentum bagi masyarakat Bali, pembelajaran yang sangat berharga.
Mewakili kalangan TNI / POLRI yang hadir dalam acara tersebut, Pangdam Udayana Mayor Jenderal TNI Leonard, menyatakan dalam pidatonya bahwa TNI sangat mendukung terbitnya buku tersebut, “TNI bangga, atas peluncuran buku ini, TNI melihat bahwa kondisi saat ini Pancasila sudah menglami degradasi dalam masyarakat, kami siap membantu setiap kegiatan dalam upaya mensosialisasikan Pancasila, agar Pancasila tidak sekedar menjadi simbol belaka.
Hasil pengamatan di lapangan, masyarakat Bali terlihat begitu antusias dengan adanya peluncuran buku tersebut, ribuan orang berdatangan ke lapangan Makorem 163 Wirasatya. “Masyarakat Bali sangat menjaga Pancasila kami hidup rukun dan damai walaupun ada perbedaan diantara kami, demikian tanggapan seorang warga ketika ditanya perihal kehidupan berpancasila dalam lingkungan warga Bali.
Acara peluncuran buku yang berlangsung selama hampir 2 jam, dan dimulai dengan penampilan apik mahasiswa/I dalam mementaskan tari Mahendrata, menciptakan suasana berbeda yang mengiringi peluncuran buku dengan ukuran 6x3 M.
Tiga jam sebelum kedatangan Ketua DPR RI, Bandara Ngurah rai mendapat ancaman Bom melalui SMS, sehingga membuat Polda Bali menurunkan Tim Gegana guna menyisir Bandara (Djst)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini
[tutup]